Selasa, 17 November 2009

Aplikasi Teknologi Informasi dalam Assesmen BK

Temuan penelitian dari Kartadinata, S. dkk. (1996-1999) menunjukan bahwa program Bimbingan dan Konseling di sekolah akan efektif apabila didasarkan kepada kebutuhan nyata dan kondisi objektif peserta didik. Merujuk pada hasil penelitian tersebut, maka untuk memudahkan konselor mengembangkan program Bimbingan dan Konseling di sekolah, dilakukan penelitian lanjutan mengenai pengembangan perangkat lunak ATP siswa. ATP inilah salah satu dari aplikasi teknologi informasi dalam assesmen BK.
Proses penelitian ini diawali dengan penyusunan instrumen, yaitu ITP (Inventori Tugas Perkembangan) sebagai upaya untuk melakukan need assesment. Perumusan ITP didasarkan hasil penelaahan terhadap tugas-tugas perkembangan peserta didik di semua jenjang pendidikan. Data yang diperleh melalui ITP kemudian dianalisis melalui ATP (Analisis Tugas perkembangan) sebagai perangkat lunak yang dirancang untuk mengolah data secara computerized.
Fungsi Assesmen adalah untuk memperoleh informasi yang lengkap sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan program pembelajaran bagi anak. sedangkan yang dimaksud dengan ITP (inventori tugas perkembangan) adalah instrumen yang digunakan untuk memahami tingkat perkembangan individu. Perumusan ITP didasarkan pada hasil penelaahan terhadap tugas-tugas perkembangan para peserta didik di semua jenjang pendidikan. Data yang diperoleh melalui ITP dianalisis melalui ATP (Analisis tugas perkembangan) yang merupakan program aplikasi komputer (software) yang digunakan khusus untuk memberikan skor dan melakukan analisis tingkat perkembangan siswa yang dibimbing, baik secara individual maupun kelompok. Dengan ATP hasil ITP lebih mudah dan lebih cepat diolah serta ditafsirkan, sehingga ITP dan ATP merupakan satu paket instrumen yang sangat bermanfaat bagi konselor.
Aplikasi ITP dan ATP dalam pengembangan rancangan program Bimbingan dan konseling menuntut keterampilan untuk mengadministrasikannya. Oleh karena itu, konselor seyogyanya memiliki pemahaman dan kemampuan yang komprehensif dalam mengaplikasikan ITP dan ATP tersebut.
Referensi:
Yusuf, Syamsu dan Juntika. Aplikasi ITP dan ATP dalam Pengembangan Rancangan Tujuan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. 2003. Jurnal Bimbingan dan Konseling.

http://sunaryo.fip.upi.edu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar